A. ANATOMI KAMERA :
- APERTURE PRIORITY ( A / AV ) / PRIORITAS BUKAAN OTOMATIS
- SHUTTER SPEED PRIORITY ( S / TV ) / PRIORITAS RANA OTOMATIS
- PROGRAM ( P ) / OTOMATIS
- MANUAL ( M )
- WHITE BALANCE
Ø NIGHT
PHOTOGRAPHY
Ø MAKRO
Ø SPORT
Ø BABY
PICTURE
Ø LANDSCAPE
Ø POTRAITE
Ø
Incandescent ( Lampu Pijar ) Digunakan
dibawah sumber cahaya yang berpijar dengan hitungan 3.000°K.
Ø
Flourescent ( Neon
) Menggunakan cahaya dibawah lampu neon kisaran 2.700°K – 7.200°K.
Ø
Direct Sunlight ( Cahaya Matahari
Langsung ) Digunakan dengan subjek yang disinari dibawah matahari langsung
dengan hitungan 5.200°K.
Ø
Flash ( Lampu Kilat
) Digunakan dengan unit lampu kilat dengan hitungan 5.400°K ( Opsional ).
Ø
Cloudy ( Berawan ) Digunakan
pada siang hari dibawah langit berawan dengan hitungan 6.000°K
Ø
Shade / Shadow ( Bayangan ) Shadow
/ Keteduhan, digunakan pada siang hari dengan subjek dibawah bayangan dengan
hitungan 8.000°K
Ø Manual
Fokus dimana Kamera tidak bisa fokus secara otomatis, fokus harus di
setting secara manual menggunakan cincin fokus lensa.
Ø Single
Fokus ( AF Servo Tunggal ) dimana Kamera akan fokus ketika tombol pelepas
Rana ditekan.
Ø Continue
Fokus ( AF Servo Continous ) dimana Kamera akan fokus secara continue
ketika tombol pelepas Rana dilepas.
- SISTEM FOKUS
- HISTOGRAM
Materi
ini membahas tentang data grafik gambar berdasarkan hasil teknis
dalam setiap pemotretan. Yaitu data foto dalam bentuk diagram, yang mengatur
shadow, medtone dan hilight dan yang mengatur mengenai warna RGB.
B. CARA KERJA KAMERA :
Cahaya
yang masuk ke kamera lalu mengenai lensa optic ( lensa convex / lensa cembung
). Lensa ini yang akan memfokuskan cahaya yang diterima berupa bayangan
terbalik kesuatu tempat yang disebut film.
Proses
kimia terjadi saat film terkena cahaya dan membentuk sebuah pola gambar. Hanya
bagian film yang terkena cahaya yang akan terbakar dan hangus, sedangkan bagian
yang lainnya tetap. Dahulu film dibuat dari lempengan kaca yang bercampur bahan
kimia yang langsung merekam cahaya. Perak dan kapur adalah campuran pertama
kali yang digunakan untuk membuat lempengan tersebut. Tapi sekarang, film
dibuat dari bahan plastik dan dilapisi emulsi garam perak halida supaya peka
menangkap cahaya. Film yang digunakan untuk foto hitam putih menggunakan satu
lapis senyawa garam perak halida. Sedangkan penggunaan foto berwarna
menggunakan minimal 3 lapis.
Hasil
dari penangkapan film adalah sebuah klise / negatif yaitu lembaran hitam.
Kemudian film dicetak pada kertas foto. Proses pencetakan atau pencucian
dilakukan pada ruang gelap, kenapa? Karena cahaya dapat merusak hasil film yang
rentan terbakar. Berikut adalah contoh klise yang saat ini sudah hampir tidak
dipakai lagi.
Cara
kerja kamera mudah untuk dimengerti, dan hampir semua teknologi kamera saat ini
berawal dari kamera sederhana / konvensional. Saat ini, untuk mencetak sebuah
gambar pada kertas foto tidak menggunakan kertas film lagi. Banyak orang
beralih ke kamera digital.
Pada
kamera modern (Digital) sudah menggunakan proses elektronik dan menyimpan
hasilnya pada sebuah kartu / memory card. Hasil foto bisa dilihat secara
langsung secara digital. Sampai sekarang cara kerja kamera modern masih
dikembangkan oleh setiap produsen kamera.
Edited
by : Pringgadani Ananta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar