Jumat, 16 Januari 2015

ANATOMI KAMERA & CARA KERJA KAMERA

A. ANATOMI KAMERA :


  •       APERTURE PRIORITY ( A  / AV ) / PRIORITAS BUKAAN OTOMATIS
  •       SHUTTER SPEED PRIORITY ( S / TV ) / PRIORITAS RANA OTOMATIS
  •       PROGRAM ( P ) / OTOMATIS
  •       MANUAL ( M )
  •           WHITE BALANCE

Ø  NIGHT PHOTOGRAPHY
Ø  MAKRO
Ø  SPORT
Ø  BABY PICTURE
Ø  LANDSCAPE
Ø  POTRAITE
Ø  Incandescent ( Lampu Pijar ) Digunakan dibawah sumber cahaya yang berpijar dengan hitungan 3.000°K.
Ø  Flourescent ( Neon ) Menggunakan cahaya dibawah lampu neon kisaran 2.700°K – 7.200°K.
Ø  Direct Sunlight ( Cahaya Matahari Langsung ) Digunakan dengan subjek yang disinari dibawah matahari langsung dengan hitungan 5.200°K.
Ø  Flash ( Lampu Kilat ) Digunakan dengan unit lampu kilat dengan hitungan 5.400°K ( Opsional ).
Ø  Cloudy ( Berawan ) Digunakan pada siang hari dibawah langit berawan dengan hitungan 6.000°K
Ø  Shade / Shadow ( Bayangan ) Shadow / Keteduhan, digunakan pada siang hari dengan subjek dibawah bayangan dengan hitungan 8.000°K
Ø  Manual Fokus dimana Kamera tidak bisa fokus secara otomatis, fokus harus di setting secara manual menggunakan cincin fokus lensa.
Ø  Single Fokus ( AF Servo Tunggal ) dimana Kamera akan fokus ketika tombol pelepas Rana ditekan.
Ø  Continue Fokus ( AF Servo Continous ) dimana Kamera akan fokus secara continue ketika tombol pelepas Rana dilepas.



  •        SISTEM FOKUS
  •        HISTOGRAM

Materi ini membahas tentang  data grafik gambar  berdasarkan hasil teknis dalam setiap pemotretan. Yaitu data foto dalam bentuk diagram, yang mengatur shadow, medtone dan hilight dan yang mengatur mengenai warna RGB.


B. CARA KERJA KAMERA :






Cahaya yang masuk ke kamera lalu mengenai lensa optic ( lensa convex / lensa cembung ). Lensa ini yang akan memfokuskan cahaya yang diterima berupa bayangan terbalik kesuatu tempat yang disebut film.

Proses kimia terjadi saat film terkena cahaya dan membentuk sebuah pola gambar. Hanya bagian film yang terkena cahaya yang akan terbakar dan hangus, sedangkan bagian yang lainnya tetap. Dahulu film dibuat dari lempengan kaca yang bercampur bahan kimia yang langsung merekam cahaya. Perak dan kapur adalah campuran pertama kali yang digunakan untuk membuat lempengan tersebut. Tapi sekarang, film dibuat dari bahan plastik dan dilapisi emulsi garam perak halida supaya peka menangkap cahaya. Film yang digunakan untuk foto hitam putih menggunakan satu lapis senyawa garam perak halida. Sedangkan penggunaan foto berwarna menggunakan minimal 3 lapis.

Hasil dari penangkapan film adalah sebuah klise / negatif yaitu lembaran hitam. Kemudian film dicetak pada kertas foto. Proses pencetakan atau pencucian dilakukan pada ruang gelap, kenapa? Karena cahaya dapat merusak hasil film yang rentan terbakar. Berikut adalah contoh klise yang saat ini sudah hampir tidak dipakai lagi.

Cara kerja kamera mudah untuk dimengerti, dan hampir semua teknologi kamera saat ini berawal dari kamera sederhana / konvensional. Saat ini, untuk mencetak sebuah gambar pada kertas foto tidak menggunakan kertas film lagi. Banyak orang beralih ke kamera digital.

Pada kamera modern (Digital) sudah menggunakan proses elektronik dan menyimpan hasilnya pada sebuah kartu / memory card. Hasil foto bisa dilihat secara langsung secara digital. Sampai sekarang cara kerja kamera modern masih dikembangkan oleh setiap produsen kamera.


Edited by : Pringgadani Ananta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar